Monday, April 9, 2012

Tanam Sayuran atau Cabai di Kebun Vertikal

Untuk memberdayakan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan, ada strategi yang sederhana, yaitu:
  1. Meningkatkan penghasilan yaitu dengan melakukan investasi. Saat ini investasi yang terbaik adalah budidaya singkong. Kalaupun masyarakat miskin tidak sanggup berinvestasi untuk 1 Ha, maka Koperasi52.com menawarkan Investasi Retail yang terjangkau oleh masyarakat miskin. Hanya dengan menabung minimal Rp.100.000 sudah bisa ikut menikmati manfaat yang lumayan besar, karena dana itu akan kami investasikan ke tanaman singkong.
  2. Mengendalikan anggaran pengeluaran, sesuai dengan pepatah  Hemat Pangkal Kaya, yaitu dengan mengkonsumsi hasil kebun sendiri. Berarti Anda harus membuat kebun di halaman sendiri. Khusus untuk masyarakat kota yang halamannya terbatas, artikel berikut di bawah ini adalah jalan keluarnya.
TAHAP PERSIAPAN KEBUN

Sebelum membangun kebun vertikal, kita persiapkan semua alat atau atau bahan-bahan yang diperlukan yaitu:
  1. Paralon (boleh menggunakan bambu)
  2. Gergaji
  3. Bor dengan mata 3 - 5 cm
  4. Meteran untuk membuat titik-titik yang akan dilubangi
  5. Spidol untuk menandai lubang yang akan dibuat
  6. Ember atau pot bunga dengan lubang dibawahnya untuk dudukan paralon
  7. Semen 2 kg untuk 4 paralon
  8. Pasir adukan
  9. Sendok pengaduk semen
Pada tahap berikutnya paralon ukuran panjang 4 m boleh kita potong menjadi 2 (masing-masing dengan ukuran tinggi 2 m), atau menjadi 3, atau 4 (masing-masing dengan ukuran tinggi 1 m). Lalu paralon kita ukur untuk menetapkan posisi lubang dengan tujuan agar susunan lubangnya rapi. Jarak lubang di dua sisi yang berlawanan kita atur berjarak 10 cm, sementara di sisi sampingnya kita lubangi di antaranya (selang seling).

 Menentukan lubang

Setelah itu kita gunakan bor dengan mata berukuran antara 3 cm atau 4 cm (sesuai ukuran lubang yang kita inginkan) untuk melubangi paralon seperti terlihat pada gambar berikut:

 Persiapan kebun tumbuh,kebun vertikal

Bentuk paralon yang sudah dilubangi bisa dilihat pada gambar berikut.

 Paralon selesai dilubangi

Lalu paralon kita cor ke dalam ember plastik khusus untuk tanaman, karena sudah ada lubang di bagian bawahnya. Tujuan paralon dicor ke ember plastik (bukan ditanam ke tanah) adalah untuk memudahkan diputar atau dipindahkan lokasinya. Terutama disebabkan karena kebanyakan lahan yang tersedia di rumah-rumah perkotaan sudah diplester dengan semen dan bahkan telah dikeramik.

  Mengecor paralon     Mengecor paralon

Setelah itu kita mengisikan tanah ke dalam paralon. Sebaiknya paralon dibungkus dulu dengan kertas koran agar tidak banyak tanah yang terbuang melalui lubang yang ada. Tanah tersebut kita padatkan dan didiamkan beberapa hari. Di bagian tengah boleh kita beri pipa paralon kecil yang telah dilubangi dengan paku kecil yang tujuannya untuk mendistribusikan air secara merata ke tanah dalam paralon nantinya.


Mengisi paralon dengan tanah

Lalu aduk 1 sendok makan Pupuk Padat (lihat gambar Produk Pupuk Be-Natural) ke dalam air sesuai kebutuhan. Sebuah paralon ukuran 2 meter membutuhkan 1 liter air berisi larutan Pupuk Padat. Jadi apabila Anda memiliki 10 paralon, campurkan 2 sendok Pupuk Padat ke dalam 10 liter air.

Pupuk padat dicampur ke air

Selanjutkan siramkan air bercampur Pupuk Padat tersebut ke tanah dalam paralon, melalui saluran pipa kecil di bagian tengah. Lalu tanah didiamkan selama 1 minggu. Tujuan menyiram tanah dengan larutan Pupuk padat ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah (menyuburkan tanah) dalam paralon, dan mendiamkan tanah selama 1 minggu untuk membiarkan tanah dalam paralon menjadi padat. Pada periode ini biasanya tanah dalam paralon akan turun ke bawah karena memadatkan dirinya sendiri. Kita tambahkan tanah baru ke dalam paralon bagian atas. 


Pada tahap ini, siapkan benih dan air yang dicampur dengan pupuk cair dan / atau hormon (lihat jenis produk Pupuk Damai Sejahtera). Prosedurnya adalah sebagai berikut:
  1. Siapkan atau beli benih cabai atau sayuran di penjual bibit seperti Trubus. Anda bisa membuat bibit sendiri, misalnya dengan membeli cabai yang sudah matang penuh, dan bijinya dijemur atau dikeringkan.
  2. Ambil 1 cc Pupuk Cair atau Hormon (1/10 isi tutup botol), dan campur dengan 100 ml air (bisa menggunakan gelas Aqua).
  3. Rendam benih yang ada ke dalam campuran Pupuk Cair dengan air tadi selama 1 jam. Benih yang mengapung tidak dipakai alias dibuang karena tidak baik. Ambil benih yang tenggelam. Lihat gambar.
  4. Tanam 2 butir benih ke dalam lubang yang telah dibuat di paralon. Benih yang pertumbuhannya lebih kerdil dicabut, agar benih yang lebih besar bertumbuh dengan baik. Lihat gambar bagaimana benih ditanam ke lubang di paralon.
Benih direndam di campuran pupuk cair dan hormon bibit cabai

Dalam jangka waktu 5 hari biasanya tanaman sudah mengeluarkan daun pertama. Pada saat ini, lakukan prosedur sebagai berikut:
  1. Saat tanaman mengeluarkan daun lebih dari 2 lembar dan cukup kuat, semprot daunnya dengan campuran 8 cc Pupuk Cair + 2 cc Pupuk Hormon dengan 1 liter air. Gunakan alat penyemprot tanaman.
  2. Lakukan penyemprotan dengan campuran Pupuk Cair dan Pupuk Hormon dengan air ini setiap 5 hari sekali sampai tanaman mengeluarkan bunga. Waktu penyemprotan terbaik adalah pagi hari antara jam 6 s/d 9 pagi atau sore hari antara jam 4 sampai dengan 6 sore.
  3. Lakukan penyemprotan campuran Pupuk Cair dan Hormon ini secara berkala (5 hari sekali) sampai tanaman mengeluarkan buah, seperti cabai, tomat, terong dan lain-lain. Frekuensi penyemprotan bisa saja dipersering menjadi 2 atau 3 kali sehari.
Berikut adalah gambar dari tanaman cabai usia 5 hari mengeluarkan 2 lembar daun, tanaman cabai usia 2 minggu, 1 bulan, dan 2 bulan saat tanaman cabai mengeluarkan buah, maupun saat tanaman cabai mulai matang dan berwarna merah.
Tanaman cabai mengeluarkan daun

Tanaman berusia 2 - 3 minggu

tanaman cabai  2 minggu

Tanaman berusia 1 bulan lebih

Tanaman 1 bulan

Tanaman berusia 2 bulan

Tanaman cabai 2 bulan

Dalam contoh yang ada, kita menanam bibit cabai atau cabe merah, maka dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan, cabai sudah banyak yang berwarna merah dan siap dipanen.

Cabai merah yang tidak menggunakan pupuk organik, biasanya hanya menghasilkan 1,5 - 2 kg saja per batang, sementara tanaman cabai merah yang menggunakan pupuk organik bisa mencapai 4 - 5 kg per batang.

Apabila pada 1 paralon ukuran tinggi 2 meter diperoleh 25 buah lubang alias 25 batang cabai merah, maka minimal akan diperoleh 100 kg cabai merah per paralon.

Tanam Cabai,Bisnis Cabe

5 comments:

  1. TQ ... sangat bermanfaat,& smoga bermanfaat bagi smua ...

    ReplyDelete
  2. Sangat bermanfaat sekali infonya.. Kl boleh minta alamat/ kontak agar bisa belajar langsung, juga utk info pembelian suplemen organiknya..trim's

    ReplyDelete
  3. Kalau pengalaman bapak menanam cabai merah selama ini, berapa kg pertanaman yang bisa dipanen dengan teknik vertikultur ini. Apa bisa mencapai 4 sampai 5 kg ?
    trima kasih atas infonya

    ReplyDelete
  4. Mau tanya perkembangan hasil sekarang bagaimana? apakah menghasilkan 25 tanaman dengan hasil 4kg/tanaman?

    mohon info agar bisa ditiru

    ReplyDelete